You dont have javascript enabled! Please enable it! Kenapa Harus Saham Sektor Barang Konsumsi? - Blitudik
You can enable/disable right clicking from Theme Options and customize this message too.

Kenapa Harus Saham Sektor Barang Konsumsi?

Berinvestasi di pasar modal adalah salah satu alternatif untuk memaintain kekayaan baik bagi perorangan ataupun korporasi. Keuntungan yang didapatkan pun lumayan besar dibandingkan dengan instrumen lain seperti tabungan/deposito, surat hutang, bahkan dari emas atau properti sekalipun. Tentu saja ada syarat dan ketentuan jika ingin investasi saham kita bertumbuh dan memberikan keuntungan.

Istilah “bermain saham”
Istilah ini terkadang memberi image yang buruk terhadap transaksi  saham. Saya orang yang paling tidak senang dengan istilah ini. Seolah-olah bertransaksi saham dipasar modal seperti permainan dan bahkan lekat image nya dengan sesuatu yang haram/judi.

Namun istilah ini akhirnya dapat saya maklumi. Ketika saya mendengarkan para pedagang di glodok sedang berbincang-bincang sayapun akhirnya ngeh kalau barang yang mereka jual atau bisnis mereka adalah suatu acara bermain. Suatu saat saya bertanya sama yang engkoh yang dulunya jualan DVD bajakan. “Koh, kok ga jualan dvd lagi?” Si engkoh langsung jawab “mas, susah  sekarang main bajakan, mending main aksesories komputer aja banyak yang nyari.” Saya pun akhirnya paham kalau yang jualan monitor mereka menyebutnya main monitor, yang jualan DVD mereka menyebutnya main DVD, yang jualan batu akik mereka menyebutnya main batu.  Nah mungkin kalau jualan mereka saham maka mereka menyebutnya main saham. Jadi main saham itu hanya istilah kalangan trader jangka pendek dan bukan untuk investor jangka panjang.

sektor ihsg
Gb. 1 Performa sektor saham di IHSG (2007-2018)[Sumber:ipotnews]
Kenapa Sektor Barang Konsumsi?
 
Dari Grafik pada gambar 1 diatas terlihat bahwa dari tahun 2007 sampai 2018 IHSG bertumbuh sebesar 264.57% (dari 1777 pada januari 2007 menjadi 6594 pada Maret 2018). Sektor saham yang outperformed / mengalahkan IHSG adalah Konsumsi (623%),disusul oleh Manufaktur (487.06%) dan Keuangan (474.42%) kemudian Aneka industry (379.32%) dan property (335.19%). Sektor perdagangan dan jasa, komoditas (pertambangan dan pertanian) dan infrastruktur masih kalah dari IHSG.  Sebagai investor yang cerdik tentu saja kita akan memilih berinvestasi pada sektor yang memberikan rata-rata gain paling besar dalam jangka panjang.
Karakteristik dari perusahaan/emiten di sektor konsumsi adalah produknya menjadi kebutuhan sehari-hari seperti makanan, minuman, obat-obatan dan kosmetik. Karena orang pasti butuh barang jualan mereka maka prospek bisnis kedepannya pasti akan bertumbuh juga.
 
Saham apa saja sih di sektor konsumsi itu?

Pada Gambar 2 berikut adalah kinerja beberapa saham disektor konsumsi dari 2007 sampai 2018. Terlihat ada saham yang bisa gain sampai diatas 4000% seperti INAF dan MYOR. Namun kita tentu ingat bahwa saham dengan Market Kapitalisasi terbesar lah yang biasanya mempengaruhi gain dari satu sektor dan sektor konsumsi yang terbesar adalah unilever/UNVR.

 

consumer
Kinerja saham-saham sektor konsumsi tahun 2007-2018 [sumber:ipotnews]
Jika kita anggap kita membeli saham unilever (UNVR) pada tahun 2007 diharga 6100 an sebanyak 100 lembar dengan total 610 ribu rupiah maka sekarang investasi kita bernilai 8.2 kali lipat menjadi 5,05 juta rupiah…lumayan kan? Dan inipun diluar keuntungan berupa deviden yang diterima tiap tahun sebesar sekitar 1.6%.
fakta-fakta kinerja jangka panjang seperti tersebut diatas menjadi alasan saya untuk berinvestasi di saham sektor konsumsi. Dan saham sektor konsumsi mendapat porsi yang cukup besar dalam portofolio saya sebagai bagian dari strategi portofolio mix.
Tentu saja karena ekspektasi orang tentang kinerja saham ini di masa mendatang besar maka harganya di pasar menjadi sangat premium. Namanya juga barang bagus..ada rupa maka ada harga…mungkin seperti itu ya.
Untuk pemilihan sahamnya harus dipilih secara hati-hati. Disinilah titik kritis baik buruknya kinerja portofolio  kita. Untuk strategi ini saya menggunakan BRS point yang saya susun seperti file excel pada website ini (versi browser desktop)
well ….. next kita bahas tentang portofolio mix ya…
Share this post

Published by

Avatar of blitudik

Leave a comment

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

By using this website you agree to accept our Privacy Policy and Terms & Conditions

Comodo SSL